Kamar Pengantin Bernuansa Tradisional

Kamar bernuansa tradisional tak selalu harus berisi barang-barang antik atau didominasi ukiran-ukiran, yang mungkin akan tampak terlalu berat bagi sebagaian orang. Agar nuansa etnik tetap terpancar tanpa harus terlihat berat, mengapa tak melirik perhiasan tradisional?

Kamar Pengantin Bernuansa Tradisional
Kamar Pengantin Bernuansa Tradisional
Setiap daerah memiliki perhiasan tradisional dengan berbagai gayanya yang khas. Pesonanya pun tak kalah dengan perabot gaya antik, yang harganya sangat mahal. Kain tenun, tusuk konde, kembang goyang, gelang, dan kalung dari berbagai daerah, yang terbuat dari berbagai material dan desain yang beragam, bisa didapat dengan mudah. Peraduan berdesain modern dapat tampil etnik melalui sentuhan kain atau selendang songket. Gunakan sebagai runner (penutup ujung bagian bawah tempat tidur), sarung bantal, atau sekadar disampirkan sebagai aksen di meja samping tempat tidur.
Kain tradisional lain pun dapat memberikan pesona berbeda. Anda bisa berkreasi dengan kain prada Bali, batik, kain bersulam, atau tenun dengan pilihan desain dan bahan yang tak terbatas. Misalnya, aksen pada bantal hias dengan warna senada.
Kebaya berenda pun dapat memberikan inspirasi unik. Gunakan bahan brocade dengan bahan pelapis berwarna kontras, sebagai latar belakang untuk membingkai koleksi kalung kesayangan, misalnya, sebagai karya seni bernuansa etnik.
Nuansa Drama
Untuk menyemarakkan ruang, tak perlu ragu kehilangan nafas tradisional jika hendak menggunakan rangkaian bunga bergaya modern. Cukup selipkan kembang goyang atau kalung tradisional pada rangkaiannya, dan lihat perbedaannya! Modern, namun sarat nuansa etnik.
Untuk menghias jendela, ikatkan ranting yang meliuk bak penari di bagian sudut, perindah dengan rangkaian bunga mungil dan untaian kalung Bugis. Letakkan juga lidi dalam vas bersama beberapa kuntum anggrek untuk mempercantik sudut ruangan. Rangkaian yang unik, mudah, dan murah bukan?

Meja kerja di sudut kamar pun dapat dipercantik dengan sentuhan bunga dan lilin. Tampilkan wadah-wadah tradisional berbagai bentuk dan ukuran di atas meja. Sebagai alas, gunakan kain tenun dan selendang yang menjuntai hingga ke lantai, untuk memberi nuansa drama. Ikatkan pula bunga dan pita di punggung kursi, dan sematkan bros etnik sebagai pemanis.
Sebagai hiasan dinding, gantungkan piring antik koleksi bermotif cantik dengan tambahan pita lebar sebagai pengikatnya. Jajarkan dalam satu barisan, atau ikat dalam kelompok untuk memperindah suasana.
Agar suasana lebih romantis, nyalakan lilin, dengan gelang dari Makassar sebagai wadahnya. Bentuknya yang menyerupai gelas tampak cantik sebagai wadah lilin atau bunga. Akesen sepasang kelat bahu (gelang lengan gaya Jawa) berukir naga juga memperkuat nuansa tradisional. Dan penggunaan bunga dan lilin terapung dalam bejana, mengingatkan pada bunga rampai di berbagai upacara adat.
Perhiasan koleksi pun dapat dipajang di atas meja rias untuk mempecantik tatanan. Cukup letakkan di dalam wadah unik agar terlihat lebih menarik.. Kini, kamar pengantin karya Anda tampil lebih memesona dengan sentuhan perhiasan tradisional, tak kalah cantiknya dengan kedua mempelai.
Diwarnai Bunga-Bunga
Selain memanfaatkan kekayaan leluhur, gaya tradisional berkesan ringan pun tetap bisa Anda bangun melalui kehadiran rangkaian bunga nan anggun dan cantik. ‘Pilih warna bunga sesuai dengan warna busana pengantin, agar nuansa tradisional di dalam kamar pengantin tampak menonjol,’ kata Yustine Aprianto dari Yustine Griya Busana Dekorasi.
Pilihlah bunga casablanca putih, mawar, lili, snack dragon, anggrek, atau baby brad, yang memiliki keharuman lebih menyengat dan taham lama. Keindahan rangkaian bunga dapat ditonjolkan dengan meletakannya di atas tempat tidur, nakas, lemari, atau kamar mandi. “Kamar pengantin memang sudah seharusnya mengandung aroma bunga. Semakin banyak bunga, kamar semakin terkesan mewah.”
Jika tak ingin memakai bunga impor yang berharga mahal, bisa diganti dengan rangkaian bunga lokal seperti aster atau mawar kampung. Namun, Yustine menyarankan, “Bunga impor tentu lebih tahan lama, lebih wangi, dan tidak mudah rontok kelopak bunganya. Penggunaan bunga lokal di kamar pengantin akan membuat penampilan kamar kurang bagus, karena cepat layu dan rontok.’
Tips

  • Gunakan kain dan perhiasan berwarna emas dan mengilat untuk kesan mewah. Sebaliknya, gunakan materi dan warna natural untuk kesan yang lebih bersahaja.
  • Jangan ragu memadukan berbagai jenis perhiasan dan kain dari berbagai daerah, namun pertahankan nuansanya dengan pemilihan warna senada, agar tetap terjaga keharmonisannya. Kontras memang cantik, namun jika terlalu banyak warna justru akan membingungkan.
  • Padukan unsur lama dan baru secara tepat. Misalnya, tempat tidur modern dengan runner kain songket untuk memberi nuansa tradisional. Berkesperimenlah dengan berbagai materi untuk mendapatkan kesan yang diinginkan.
Sumber : nova